Penyakit apakah itu? Hadis ini menerangkan mengenai penyakit untuk orang baik.
Daripada Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud : Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat ialah seorang yang mati syahid.
Orang itu dihadirkan di hadapan Allah, lalu diingatkan nikmat-nikmat yang pernah diberikan kepadanya.
Allah bertanya :
“Apakah yang engkau telah lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat ini?”
Orang itu menjawab : “Aku berjuang di jalan-Mu sehingga terbunuh.”
Allah berfirman : “Engkau berdusta! Kerana engkau berjuang agar disebut sebagai pemberani!”
Dan sememangnya orang ramai menyebut sedemikian rupa. Orang itu lalu diseret atas wajahnya, kemudian dicampakkan ke dalam neraka.
Allah memanggil seseorang yang belajar ilmu, mengajarkannya dan membaca al-Quran. Orang ini dihadirkan, lalu disebut kepadanya semua nikmat Allah sehingga ia mengingatinya.
Allah lalu bertanya : “Apakah yang engkau telah lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat ini?”
Allah memanggil seseorang yang belajar ilmu, mengajarkannya dan membaca al-Quran. Orang ini dihadirkan, lalu disebut kepadanya semua nikmat Allah sehingga ia mengingatinya.
Allah lalu bertanya : “Apakah yang engkau telah lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat ini?”
Dia menjawab : “Aku mempelajari ilmu, lalu mengajarkannya dan membaca al-Quran.”
Allah berfirman : “Engkau berdusta! Kerana engkau belajar agar disebut alim, dan membaca al-Quran agar disebut qari (hafiz).”
Dan sememangnya orang ramai menyebut sedemikian rupa. Orang itu lalu diseret atas wajahnya, kemudian dicampakkan ke dalam neraka.
Allah lalu memanggil seseorang yang telah diberikan harta yang melimpah ruah. Orang ini dihadirkan dan disebut-sebutkan kepadanya nikmat-nikmat Allah s.w.t sehingga ia mengingatinya.
Allah lalu bertanya : “Apakah yang engkau telah lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat ini?”
Allah lalu memanggil seseorang yang telah diberikan harta yang melimpah ruah. Orang ini dihadirkan dan disebut-sebutkan kepadanya nikmat-nikmat Allah s.w.t sehingga ia mengingatinya.
Allah lalu bertanya : “Apakah yang engkau telah lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat ini?”
Dia menjawab : “Aku membelanjakannya di tempat-tempat engkau kehendaki.”
Allah berfirman : “Engkau berdusta! Kerana engkau melakukannya agar dikenali sebagai dermawan.”
Dan sememangnya orang ramai menyebut sedemikian rupa. Orang itu lalu diseret atas wajahnya, kemudian dicampakkan ke dalam neraka.
Demikianlah penyakit orang baik, yang orang jahat tidak lakukannya, yakni MEMBANGGAKAN apa jua amal kebaikan yang dilakukan. Dia ingin dikenali, mashyur atas tiket kebaikan yang dilakukan. Inilah yang dipanggil RIAK.
Ali bin Abi Talib pernah berkata : Tanda riak itu 3 perkara,
Demikianlah penyakit orang baik, yang orang jahat tidak lakukannya, yakni MEMBANGGAKAN apa jua amal kebaikan yang dilakukan. Dia ingin dikenali, mashyur atas tiket kebaikan yang dilakukan. Inilah yang dipanggil RIAK.
Ali bin Abi Talib pernah berkata : Tanda riak itu 3 perkara,
1- Malas beramal jika sendirian,
2- Rajin beramal jika dalam ramai,
3- Menambah amalan jika dipuji, dan menguranginya bila dicela.
Berkata Syeikh Abdul Qadir Dastuti : “Seorang hamba tidak patut berbangga dengan ilmu, harta dan jabatan yang dimilikinya sebelum ia selamat melintasi titian sirat. Apa gunanya pujian jika ia tetap terjatuh ke dalam neraka pada hari kiamat nanti?”
Pujian itu adalah ujian, dan nikmat yang bersyukur kepadaNya.
Bangga dengan HARTA, tak boleh dibawa MATI.
Bangga dengan AMAL, RIAK menguasai DIRI.
Bangga dengan KECANTIKAN diri, ia tak kekal dan akan tua nanti.
Bangga dengan KEJAHATAN, azab sedang menanti pasti.
Bersyukurlah pada ILAHI, sesuatu perkara yang kita tak akan RUGI.
Demikianlah SYUKUR, penghapus segala rasa BONGKAK DIRI..
Berhati-hatilah penyakit ini, yang hanya pada orang BAIK HATI..
Wallahualam..
Berkata Syeikh Abdul Qadir Dastuti : “Seorang hamba tidak patut berbangga dengan ilmu, harta dan jabatan yang dimilikinya sebelum ia selamat melintasi titian sirat. Apa gunanya pujian jika ia tetap terjatuh ke dalam neraka pada hari kiamat nanti?”
Pujian itu adalah ujian, dan nikmat yang bersyukur kepadaNya.
Bangga dengan HARTA, tak boleh dibawa MATI.
Bangga dengan AMAL, RIAK menguasai DIRI.
Bangga dengan KECANTIKAN diri, ia tak kekal dan akan tua nanti.
Bangga dengan KEJAHATAN, azab sedang menanti pasti.
Bersyukurlah pada ILAHI, sesuatu perkara yang kita tak akan RUGI.
Demikianlah SYUKUR, penghapus segala rasa BONGKAK DIRI..
Berhati-hatilah penyakit ini, yang hanya pada orang BAIK HATI..
Wallahualam..
No comments:
Post a Comment